Sunday, November 8, 2015

Cinta Berujung Hujan



                                                                                             Karya : Novela Putri D K
 
Ku terduduk di sebuah meja kafe yang letaknya dekat kaca jendela kafe. Ku tatap keluar kaca dan kulihat orang-orang berlalu lalang mencari tempat berteduh, karena hujan yang tak mau berhenti sejak 2 jam yang lalu. Ku pandangi tiap butir-butir hujan yang jatuh ke tanah dan ku terjatuh pada sebuah cerita lama yang begitu banyak mengukir cerita indah penuh arti yang tak bisa kulupakan hingga sekarang.
Cerita ini berawal saat aku duduk di bangku kuliah saat itu ku masih semester 2. Saat itu hujan turun dengan derasnya, ku hanya bisa menunggu hujan reda sambil mendengarkan sebuah lagu favoritku.
" boleh ikut duduk??" Ucap seseorang
Ku tengadahkan wajahku ke atas dan ku lihat paras wajah yang tak ku kenal sebelumnya.
"Boleh..." jawabku
"Makasih" ucapnya sambil duduk di sampingku.
"Lagi nunggu ujan reda ya?"tanyanya
"Hmm? Iya. " jawabku sambil masih mendengarkan musik dengan headset.
"Semester berapa?"lanjutnya
"Semester 2.. " jawabku
"Satu angkatan dong,pantesan rasanya pernah liat kamu" ujarnya
Kupandangi wajahnya dengan seksama dan memang aku pernah melihatnya saat ospek dulu.
"Iya, kelas apa?tanyaku
" IT 2 , kamu?"tanyanya balik
" IT 5. " jawabku
"Oh iya aku kan blm tau nama kamu" ucapnya dengan senyum bersahaja
" firla..." jawabku
" gilang.." ucapnya dengan senyuman
Hujan pun reda, dan kami pun berpisah. Sejak saat itu setiap bertemu di kampus kita selalu menyapa satu sama lain bahkan hubungan kita lebih akrab lagi kita suka bertukar cerita, kadang kita jalan bareng. Hingga suatu hari, gilang menyatakan cintanya.
"Fir..." ucapnya
"Ya Lang, kenapa?" jawabku
"Ada yang ingin aku omongin sama kamu.."
"Mau ngomong apa? Kaya yang serius banget.. "ucapku dengan sedikit tertawa
"Fir, kita kan udah deket lama nih, aku udah ngerasa nyaman sama kamu. Dan aku sayang sama kamu.... kamu mau gak jadi pacar aku?" tuturnya
aku hanya bisa diam, percaya gak percaya kalo gilang bisa suka sama aku.
"Laa... gimana mau gak?" Jawabnya dengan gugup
"Aku juga sayang sama kamu, dan aku juga udah ngerasa nyaman sama kamu... jadi... aku mau jadi pacar kamu!" Jawabku dengan tersenyum malu.
"Beneran? Makasih yaa Laa.. aku janji bakal setia sama kamu, demi kamu aku bakal ngelakuin apapun" ucap gilang
" aku juga janji bakal selalu setia, dan selalu ada di samping kamu.." ucapku
Kita pun ngejalanin hubungan ini, setiap hari selalu ada cerita indah saat kebersamaan kita. Dan beberapa bulan pun berlalu, sampai akhirnya kita harus berpisah karena suatu alasan.
" Laa... aku minta maaf yaa" ucap gilang
" minta maaf untuk apa emangnya? Kamu punya salah apa?" Jawabku dengan sedikit rasa  heran
"Kayanya kita gak bisa lanjutin hubungan ini.." ujar gilang
Dek.. hati aku terasa dipukul dan terasa sesak mendengar ucapannya.
"Loh ko ... kenapa Lang? Hubungan kita baik-baik aja kan? kenapa harus berakhir.... " jawabku
" aku gak mau buat kamu terluka, kamu terlalu baik buat aku.. setiap aku salah kamu selalu sabar ngehadapin aku..." dia menggantungkan kalimatnya
"aku gak kamu tambah sakit, aku pengen kamu bahagia.."lanjutnya
"Lang, aku tahu akhir-akhir ini emang kamu sedikit berubah dan aku selalu sabar ngehadapin kamu karena aku sayang kamu Lang..." ku ucapkan kata itu dengan meneteskan air mata
"tapi, aku gak bisa lanjutin hubungan ini Laa.. kita udahan aja yaa.. aku yakin kamu bakal dapet yang lebih baik dari aku..." ucapnya
" kamu tenang aja, meski kita udahan kita tetap teman ya..."lanjutnya
Ku masih belum percaya dan ngerti semua nya. air mata jatuh di pipiku.. tetasa sesak di dada itu semua sangat sakit bagiku. Orang yang aku sayang sekarang dia harus pergi dari aku.
" Laa... jangan nangis yaa.. makasih untuk semuanya, " lanjut gilang
"Ya udah... kalo ini keputusan kamu, aku terima aja.. iya kita bakal tetep jadi temen ya.." ucapku dengan terbata-bata.
Ku coba hapus air mataku dan mencoba untuk tegar. bahkan langit pun menitikan airnya menemaniku dalam larutnya kesedihan. Air mata yang jatuh ke pipiku sama dengan hujan yang tak pernah mau berhenti reda.
*********************************************************************************************************************
Ku tersadar dari lamunanku dan tak terasa air mata telah mengalir di pipi. ku hapus air mataku dan mencoba menarik napas untuk meredakan rasa sesak yang masih terasa. Tak berapa lama pelayan datang membawa pesanan yang telah ku pesan. Ku tersenyum saat ku menatap secangkir coklat panas di depanku. Huh ... mungkin ini  udah nasib cintaku. Tspi yang paling menyesakkan lagi. Sampai detik ini ku masih sayang padanya. Tapi ku tau bahwa itu tak mungkin lagi untuk kita bersama kembali, kecuali kalo memang kita ditakdirkan untuk bersama. Karena  cintaku yang lalu berujung hujan.









0 komentar:

Post a Comment