Karya : Novela Putri D K
Ku
terduduk di sebuah meja kafe yang letaknya dekat kaca jendela kafe. Ku tatap
keluar kaca dan kulihat orang-orang berlalu lalang mencari tempat berteduh,
karena hujan yang tak mau berhenti sejak 2 jam yang lalu. Ku pandangi tiap
butir-butir hujan yang jatuh ke tanah dan ku terjatuh pada sebuah cerita lama
yang begitu banyak mengukir cerita indah penuh arti yang tak bisa kulupakan
hingga sekarang.
Cerita
ini berawal saat aku duduk di bangku kuliah saat itu ku masih semester 2. Saat
itu hujan turun dengan derasnya, ku hanya bisa menunggu hujan reda sambil
mendengarkan sebuah lagu favoritku.
" boleh ikut duduk??"
Ucap seseorang
Ku tengadahkan wajahku ke atas
dan ku lihat paras wajah yang tak ku kenal sebelumnya.
"Boleh..." jawabku
"Makasih" ucapnya
sambil duduk di sampingku.
"Lagi nunggu ujan reda
ya?"tanyanya
"Hmm? Iya. " jawabku
sambil masih mendengarkan musik dengan headset.
"Semester
berapa?"lanjutnya
"Semester 2.. "
jawabku
"Satu angkatan
dong,pantesan rasanya pernah liat kamu" ujarnya
Kupandangi wajahnya dengan
seksama dan memang aku pernah melihatnya saat ospek dulu.
"Iya, kelas apa?tanyaku
" IT 2 ,
kamu?"tanyanya balik
" IT 5. " jawabku
"Oh iya aku kan blm tau
nama kamu" ucapnya dengan senyum bersahaja
" firla..." jawabku
" gilang.." ucapnya
dengan senyuman
Hujan pun reda, dan kami pun
berpisah. Sejak saat itu setiap bertemu di kampus kita selalu menyapa satu sama
lain bahkan hubungan kita lebih akrab lagi kita suka bertukar cerita, kadang
kita jalan bareng. Hingga suatu hari, gilang menyatakan cintanya.
"Fir..." ucapnya
"Ya Lang, kenapa?"
jawabku
"Ada yang ingin aku
omongin sama kamu.."
"Mau ngomong apa? Kaya
yang serius banget.. "ucapku dengan sedikit tertawa
"Fir, kita kan udah deket
lama nih, aku udah ngerasa nyaman sama kamu. Dan aku sayang sama kamu.... kamu
mau gak jadi pacar aku?" tuturnya
aku hanya bisa diam, percaya
gak percaya kalo gilang bisa suka sama aku.
"Laa... gimana mau
gak?" Jawabnya dengan gugup
"Aku juga sayang sama
kamu, dan aku juga udah ngerasa nyaman sama kamu... jadi... aku mau jadi pacar
kamu!" Jawabku dengan tersenyum malu.
"Beneran? Makasih yaa
Laa.. aku janji bakal setia sama kamu, demi kamu aku bakal ngelakuin
apapun" ucap gilang
" aku juga janji bakal
selalu setia, dan selalu ada di samping kamu.." ucapku
Kita pun ngejalanin hubungan
ini, setiap hari selalu ada cerita indah saat kebersamaan kita. Dan beberapa
bulan pun berlalu, sampai akhirnya kita harus berpisah karena suatu alasan.
" Laa... aku minta maaf
yaa" ucap gilang
" minta maaf untuk apa
emangnya? Kamu punya salah apa?" Jawabku dengan sedikit rasa heran
"Kayanya kita gak bisa
lanjutin hubungan ini.." ujar gilang
Dek.. hati aku terasa dipukul
dan terasa sesak mendengar ucapannya.
"Loh ko ... kenapa Lang?
Hubungan kita baik-baik aja kan? kenapa harus berakhir.... " jawabku
" aku gak mau buat kamu
terluka, kamu terlalu baik buat aku.. setiap aku salah kamu selalu sabar
ngehadapin aku..." dia menggantungkan kalimatnya
"aku gak kamu tambah
sakit, aku pengen kamu bahagia.."lanjutnya
"Lang, aku tahu
akhir-akhir ini emang kamu sedikit berubah dan aku selalu sabar ngehadapin kamu
karena aku sayang kamu Lang..." ku ucapkan kata itu dengan meneteskan air
mata
"tapi, aku gak bisa
lanjutin hubungan ini Laa.. kita udahan aja yaa.. aku yakin kamu bakal dapet
yang lebih baik dari aku..." ucapnya
" kamu tenang aja, meski
kita udahan kita tetap teman ya..."lanjutnya
Ku masih belum percaya dan
ngerti semua nya. air mata jatuh di pipiku.. tetasa sesak di dada itu semua
sangat sakit bagiku. Orang yang aku sayang sekarang dia harus pergi dari aku.
" Laa... jangan nangis
yaa.. makasih untuk semuanya, " lanjut gilang
"Ya udah... kalo ini
keputusan kamu, aku terima aja.. iya kita bakal tetep jadi temen ya.."
ucapku dengan terbata-bata.
Ku coba hapus air mataku dan
mencoba untuk tegar. bahkan langit pun menitikan airnya menemaniku dalam
larutnya kesedihan. Air mata yang jatuh ke pipiku sama dengan hujan yang tak
pernah mau berhenti reda.
*********************************************************************************************************************
Ku tersadar dari lamunanku dan
tak terasa air mata telah mengalir di pipi. ku hapus air mataku dan mencoba
menarik napas untuk meredakan rasa sesak yang masih terasa. Tak berapa lama
pelayan datang membawa pesanan yang telah ku pesan. Ku tersenyum saat ku
menatap secangkir coklat panas di depanku. Huh ... mungkin ini udah nasib cintaku. Tspi yang paling
menyesakkan lagi. Sampai detik ini ku masih sayang padanya. Tapi ku tau bahwa
itu tak mungkin lagi untuk kita bersama kembali, kecuali kalo memang kita
ditakdirkan untuk bersama. Karena cintaku
yang lalu berujung hujan.
0 komentar:
Post a Comment